UJI
BLOK
Nama : Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : Hari/
Tanggal :
Bacalah teks berikut.
KUCING
Kucing merupakan hewan
mamalia atau hewan yang menyusui, kucing juga termasuk golongan karnivora atau
pemakan daging.
Ada dua jenis kelompok
kucing, menurut ukuran yaitu:
o Kucing kecil, jenis kucing yang sering
berkeliaran di sekitar kita atau boleh dipelihara khalayahramai.
o Kucing besar, jenis kucing ini tidak boleh
sembarangan dipelihara, seperti singa, harimau, dll.
Penglihatan kucing rumahan sangat bagus, mereka bisa melihat
dalam keadaan gelap. Ukuran standar kucing rumahan mencapai berat + 15,5 kg, panjang + 5,5
cm, dan tinggi + 40 cm. Memiliki taring
yang tajam dan runcing serta cakar.
Kucing rumahan sering
berkelahi dengan sejenisnya, itu karena mereka suka menyendiri dan ingin
menguasai daerah tertentu di salah satu bagian rumah. Biasanya perkelahian
tidak lama, hanya ingin menunjukkan siapa yang paling kuat.
Melengkungkan
punggung, merendahkan kepala, sambil melotot ke depan, meraung tidak seperti
biasanya, itulah ciri-ciri kucing yang ingin berkelahi. Melemahkan lawannya
dengan cara mencakar sambil meloncat dan menggigit.
Kebiasaan lain adalah
mencuri, selalu mengendap-ngendap kemudian mengambil makanan. Berbeda makanan
yang diberikan, kucing akan makan dengan tenang.
Selama dirawat dengan
baik, seperti dimandikan, diberikan makan yang sehat, kucing tidak menularkan
penyakit. Penyakit yang ditularkan kucing adalah gangguan pernapasan.
1. Berdasarkan
teks tersebut, jelaskan informasi-informasi teks tersebut.
2. Simpulkan
teks tersebut berdasarkan kelengkapan strukturnya.
3. Termaksud
kedalam teks dan berikan alasannya.
4. Tentukan
kaidah kebahasaan dari teks tersebut.
Perubahan
Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Tesis
Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan
yang sangat signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang
digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang sejak
lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah
menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana mestinya.
Argumentasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam
beberapa kesempatan menjelaskan bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada
sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar
Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat
terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan bahwa
kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan,
karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific approach.
Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan
antara pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa
kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada
pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau
mencipta.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan.
Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa
kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin
menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam
kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan
bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi
berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga
menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.
Penegasan Ulang
Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya
kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di
paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena
menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda.
Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi
tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin
berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun
secara terpisah-pisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung.
5. Berdasarkan
teks tersebut, jelaskan informasi-informasi teks tersebut.
6. Simpulkan
teks tersebut berdasarkan kelengkapan strukturnya.
7. Termaksud
kedalam contoh teks dan berikan alasannya.
8. Tentukan
kaidah kebahasaan dari teks tersebut.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar